Aku
menjaga jarak denganmu bukan tanpa alasan, bukan juga karena asal-asalan. Aku
benci hal itu, karena ia akan membuatmu kecewa. Melati, andai kau tahu, aku
teramat peduli dengan karir dan kesehatanmu. Aku ingin kau tumbuh berkembang
dengan pesat tanpa ada aku yang menjadi parasit diantara tangkai-tangkaimu yang
akan berbunga.
Mekarlah
wahai melati, jangan kau hiraukan parasit yang hinggap di tangkai-tangkaimu.
Mekarlah sebagai bunga yang indah dan menyejukkan hati mahluk-mahluk yang kelak
memandangmu. Izinkanlah sinar mentari memantulkan sinarnya melewati bunga-bunga
putihmu yang mencerminkan kesucian. Suci, halus, kasih, tenang, tentram serta
hal baik lain yang mencerminkan warna putih bersih yang kau tampakkan lewat
bunga-bunga mekar yang menghipnotis setiap mata yang tertuju padamu.
Izinkanlah
kesejukanmu memancar kepada dunia yang berada di sekelilingmu. Engkau adalah
mutiara dari sekian banyak mutiara yang tersebar di seluruh dunia. Semesta
paling kecil telah engkau taklukkan, yaitu duniaku. Aku senantiasa
mengagumi keindahanmu, meskipun dalam diamku. Bukan aku tak peduli dengan
kondisimu saat ini. Bukan pula maksudku untuk meninggalkanmu dalam titik
terlemahmu. Tapi aku hanya tak mau menghambat pertumbuhanmu.
Aku
tak mau karena kehadiranku, engkau mengabaikan mimpi-mimpi yang selama ini
telah engkau perjuangkan. Aku tahu, rasa sakit akan timbul saat duri-duri
tumbuh perlahan pada tangkaimu. Tapi duri-duri itu juga yang kelak akan
menjagamu dari tangan-tangan jahil yang tak bertanggung jawab. Aku tahu, sakit
rasanya saat benalu (parasit) hinggap di tangkaimu, tapi itu akan jadi motivasi
tersendiri bagimu untuk tumbuh berkembang meski dalam lingkungan yang ekstrem sekalipun.
Engkau akan berkembang dan terus berkembang hingga mencapai titik terindah
sebagai melati. Begitupun masalah yang akan engkau hadapi. Ia akan semakin
kompleks seiring bertambahnya sesuatu yang kau miliki. Rasa sakit yang engkau
alami saat pertumbuhan akan membantumu untuk bertahan terhadap rasa sakit yang
datang kemudian.
Layaknya
pepatah orang bijak yang terkadang membuatku berfikir sejenak untuk merenungkan
makna sesungguhnya. “terkadang obat dari sebuah racun adalah racun itu
sendiri”. Percayalah, engkau akan tumbuh indah seindah spektrum pelangi
yang senantiasa mendampingi hujan dan tersenyum di penghujungnya. Tetes-tetes
air mata langit itu bukanlah limpahan kemarahan, melainkan kasih sayang langit
atas mahluk-mahluk yang bernaung dibawahnya. Tetes-tetes itu senantiasa menjadi
kebaikan bagi mahluk-mahluk yang berbuat baik. Tetesan air itu tahu mana yang
berbuat baik dan senantiasa memperlihatkan kepadanya. Ia laksana pupuk bagi
tumbuhan yang membutuhkannya.
Title : Teruntuk Melati
Description : Aku menjaga jarak denganmu bukan tanpa alasan, bukan juga karena asal-asalan. Aku benci hal itu, karena ia akan membuatmu kecewa. Melat...
Description : Aku menjaga jarak denganmu bukan tanpa alasan, bukan juga karena asal-asalan. Aku benci hal itu, karena ia akan membuatmu kecewa. Melat...
0 Response to "Teruntuk Melati"
Posting Komentar