Kenangan di Bayt Al Qur’an



Oleh: Arif Rahman Syahid

Bayt Al Qur’an, itulah pondokan Al Qur’an yang banyak melahirkan para penjaga Al Qur’an dari masa ke masa. Uniknya, pondok ini dibangun atas pesatnya perkembangan penghafal Al Qur’an, bukan karena minim nya pondokan Al Qur’an. Namun, yang menjadi titik tolak pembangunan pondok Bayt Al Qur’an ini adalah kualitas dari pendidikan Al Qur’an, baik itu dari segi hafalan (tahfiz), bacaan (tahsin), nada (tilawah), penjabaran (tafsir), serta keilmuwan lain yang sangat mendukung dalam pemahaman kita terhadap Al Qur’an Al Karim.
Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab selaku pendiri pondok Bayt Al Qur’an memiliki motivasi yang sangat personal dalam mendirikan Pondok ini. Beliau sangat senang melihat anak-anak yang berkumpul dalam sebuah lingkaran kecil (halaqah) yang mengkaji Al Qur’an, setelah itu beliau mempunyai keinginan untuk menghimpun anak-anak tersebut dalam suatu lembaga dan di bina secara terstruktur agar generasi Qur’ani tidak hilang ditelan zaman. Setelah itu, barulah pondok ini di bangun dengan motto membumikan Al Qur’an.
Ada sebuah pertanyaan yang menarik, “kenapa membumikan Al Qur’an?” aku jawab sekena nya. Karena Al Qur’an adalah wahyu Allah swt yang menggunakan bahasa langit. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk membumikan Al Qur’an agar bisa difahami dan di aplikasikan di seluruh lapisan masyarakat. Entah benar atau salah, setidaknya itulah yang hadir dalam benak ku hingga saat ini.
Pondok Cabe, itulah tempat dimana Bayt Al Qur’an didirikan. Selain lingkungan yang bagus untuk menyepi dari kemilau duniawi, yang kami kerjakan hanyalah fokus untuk berzikir, mencari ilmu dan mentadaburi keajaiban Al Qur’an. Disana aku banyak mendapatkan inspirasi. Di tempat ini pula aku dipertemukan dengan para pakar tafsir yang ahli dalam bidangnya. Aku termotivasi untuk menyelami kedalaman Al Qur’an dan menemukan kebahagiaan disana.
Bayt Al Qur’an, itulah surga bagi para pecinta Al Qur’an dan pejuang keilmuwan. Karena disana hadir sumber dari segala sumber ilmu, yaitu Al Qur’an. Disana juga terjadi integrasi keilmuwan besar-besaran, dimana Al Qur’an dikaji dari berbagai aspek. Baik itu segi ilmu-ilmu Al Qur’an (ulum al qur’an), sosial kemasyarakatan (adabi ijtima’i), bahasa (balaghah), dan yang lain. Pondok itu telah membuatku sadar bahwa selama ini aku telah terlalu jauh meninggalkan Al Qur’an, sumber kebahagiaan, sumber ilmu pengetahuan, solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi saat ini. Aku sadar, diperlukan perjuangan ekstra untuk menjaga kehormatan Al Qur’an. Dibutuhkan ketekunan yang teramat sangat dalam menyelami samudera Al Qur’an. Dibutuhkan hati yang suci untuk menerima hidayah Al Qur’an. Dibutuhkan rasa cinta yang murni dalam rangka menangkap pesan-pesan cinta dalam Al Qur’an. Dibutuhkan keteguhan iman untuk mendaki puncak kebahagiaan bersama Al Qur’an.
Aku sadar, diriku yang sekarang tak mampu mempersiapkan semuanya. Dosa yang selalu menyelimuti kehadiranku, sifat-sifat hewani yang kini menyerbu jasadku, serta kegelisahan yang senantiasa bersemayam dalam hatiku senantiasa menghalangi perjuanganku. Namun aku selalu berharap suatu saat nanti Aku akan menjadi salah satu dari milyaran Rijal Al Qur’an (para pembela Al Qur’an). Karena aku yakin akan satu hal, “nothing impossible in the world”.
Al Qur’an mengajarkan ku segalanya. Mulai perintah pertama untuk membaca, yang memang sejatinya kita butuhkan untuk bekal hidup. Ia juga mengajarkanku untuk menghargai sebuah proses, sebagai konsekuensi dari membaca tersebut. Al Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa hasil yang kita peroleh tak akan jauh dari proses yang kita lalui. Selain itu ia juga mengajarkanku bahwa setiap masalah itu akan dibarengi dengan hadirnya banyak solusi. Aku bahagia telah diberi kesempatan untuk mengintip keajaiban Al Qur’an, meskipun hanya sedikit.
Sedikit pesan untuk ahli Allah swt di mana pun anda berada. Perbaharuilah niat setiap saat, kemudian sucikanlah hati sebagai tempat niat itu berpijak, serta cintailah proses sebagaimana Engkau mencintai hasilnya nanti.

Title : Kenangan di Bayt Al Qur’an
Description : Oleh: Arif Rahman Syahid Bayt Al Qur’an, itulah pondokan Al Qur’an yang banyak melahirkan para penjaga Al Qur’an dari masa ke masa....

0 Response to "Kenangan di Bayt Al Qur’an"

Posting Komentar