Oleh: Prof. Dr. Yunan Yusuf
Setiap
bahasa bisa mengalami peralihan makna setelah seratus tahun, karena lafaznya.
Itulah mengapa bahasa Al Qur’an tidak dirubah. Ini adalah bentuk penjagaan
Allah swt atas keorisinilan firman Nya, karena lafadz dan makna Al Qur’an itu
sendiri adalah wahyu.
Contoh
kata ذرّة
sejak 1924 diterjemahkan sebagai biji sawi, ini dipelopori oleh Mahmud Yunus.
Kemudian pada tahun 1950 berganti menjadi debu. Selanjutnya pada 1960 menjadi
atom. Itulah salah satu bukti dari pergeseran makna.
Lafaz
adalah sekumpulan huruf yang mengandung makna. Makna sendiri merupakan
kandungan atau tujuan yang terdapat dalam benak pencetus lafaz. Contoh.
يدالله فوق أيديهم
Ada yang mengartikan secara harfi
sebagai tangan Allah swt dan ada pula yang menerjemahkan secara majazi
yaitu kekuasaan Allah swt.
Selanjutnya akan disebutkan salah satu contoh
kaidah bahasa.
تهدى + الى (untuk menyampaikan
informasi) dalam QS Asy Syura : 52
إنّك لا تهدى الى فراق مستقيم
Tanpa menggunakan الى maknanya mengantar
ke tempat tujuan
إنّك لا تهدى من أحببت ولكنّ الله يهدى من يشاء
Pemakaian huruf `an (عن)
فويل للمصلين . الّذين هم عن صلاتهم ساهون
Ada yang mengartikan bahwa kelalaian disana
adalah tentang shalatnya, bukan ketika melaksanakan shalat
Pemakaian huruf wawu (و)
Contoh QS AZ Zumar ayat 71 dan 73.
وسيق الذين كفروا الى جهنم زمرا حتى اذاجاءوها فتحت أبوابها
71. orang-orang kafir dibawa ke
neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka
itu dibukakanlah pintu-pintunya
وسيق الذين كفروا الى جهنم زمرا حتى اذاجاءوهاو فتحت أبوابها
73. dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam
syurga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu
sedang pintu-pintunya telah terbuka
Jika dicermati, dalam dua ayat di atas terdapat
perbedaan yang sangat dominan dari segi makna dikarenakan perbedaan huruf wawu.
Pada ayat yang pertama tidak disertai huruf wawu pada kata فتحت. Maknanya yaitu
baru di bukakan pintu setelah penghuni neraka datang, dan sebelumnya pintu
masih tertutup. Sementara pada ayat yang disebutkan kedua disertai huruf wawu
sebelum kata فتحت. Maknanya yaitu telah dibukakan pintu kepada penghuni surga.
Dari redaksi ini dapat diketahui bahwa pada redaksi yang kedua (yang disertai
huruf wawu) ada semacam penyambutan kepada penghuni surga. Sementara pada
redaksi yang pertama tidak ada persiapan penyambutan sama sekali.
pemakaian huruf ba (ب)
contoh QS Al Ma’idah ayat 6
وامسحوابرأوسكم وأرجلكم
Terjadi ikhtilaf dalam memahami ayat ini.
1.
Maknanya ilshaq (إلصاق), ga boleh renggang antara jari-jari
tangan dengan kepala. Pendapat ini digunakan oleh Majlis Tarjih Muhamadiyah
2.
Huruf ب disana hanya haraf za’idah (tambahan) saja, tidak
berarti apa-apa
3.
التابع التابع yaitu hanya sebagian
kecil saja.
Title : Peralihan Bahasa
Description : Oleh: Prof. Dr. Yunan Yusuf Setiap bahasa bisa mengalami peralihan makna setelah seratus tahun, karena lafaznya. Itulah mengapa bahasa ...
Description : Oleh: Prof. Dr. Yunan Yusuf Setiap bahasa bisa mengalami peralihan makna setelah seratus tahun, karena lafaznya. Itulah mengapa bahasa ...
0 Response to "Peralihan Bahasa"
Posting Komentar